Soal Isu Sara, H. Andreas: Saya Menyerahkan Sepenuhnya Kepada Allah SWT yang Maha Lebih Mengetahui

    Soal Isu Sara, H. Andreas: Saya Menyerahkan Sepenuhnya Kepada Allah SWT yang Maha Lebih Mengetahui

    Sukabumi - Dalam era globalisasi yang semuanya semakin terhubung, keberagaman menjadi sebuah keniscayaan. Namun, di tengah keberagaman ini, seringkali muncul tantangan dalam menerima perbedaan, terutama perbedaan agama dan latar belakang.

    Faktor-faktor seperti pengaruh media sosial yang polarisasi, politik identitas, dan kurangnya pendidikan tentang keberagaman seringkali memicu intoleransi.

    Toleransi dan pluralisme bukan hanya sekadar slogan, melainkan nilai-nilai fundamental yang harus dijunjung tinggi. Dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan damai. Agama-agama besar di dunia mengajarkan nilai-nilai kasih sayang, persaudaraan, dan keadilan. Nilai-nilai inilah yang seharusnya menjadi dasar dalam membangun hubungan antarumat beragama maupun hubungan bermasyarakat dalam bernegara.

    Namun dalam konteks Pilkada di Kabupaten Sukabumi, ternyata masih banyak yang menggunakan isu ini sebagian bahan kampanye dalam menjatuhkan seseorang.

    Beberapa hari ke belakang ini terutama di sosial media di Facebook H. Andreas sebagian calon wakil bupati Sukabumi mendapat serangan dari beberapa akun yang tidak dikenal, dengan mengarahkan secara halus pada netizen untuk memberi stigma terhadap H. Andreas. Dengan latar belakang suku dan etnis yang dimiliki oleh H. Andreas, pemilik akun tersebut membuat narasi bahwa suku dan etnis tertentu menjadi sesuatu yang 'terlarang' untuk menjadi seorang pemimpin di Kabupaten Sukabumi.

    Apa yang dikemukakan oleh si pembuat narasi tersebut merupakan sebuah politik identitas, yang mana dia mengidentifikasi seseorang itu dengan atribut sosial seperti agama, etnis, suku, gender dan lain sebagainya

    Padahal di dalam konstitusi kita, setiap orang yang memenuhi syarat yang telah ditentukan undang-undang, maka dia berhak untuk menjadi seorang pemimpin. Terlepas dari suku mana dia berasal atau agama apapun yang dipeluknya.

    Saya seringkali mempunyai pertanyaan, apakah mereka-mereka ini tidak pernah membayangkan apabila dia, atau saudara, teman, dan handai-taulannya yang berada di daerah lain, yang posisinya mungkin sebagai minoritas sebagai mana yang dialami oleh H. Andreas ini? Dan bagaimana perasaannya, bila perlakuan itu terima dengan cara yang sama?

    Namun yang jelas pola semacam itu hanya akan memancing polarisasi yang mengakibatkan perbedaan yang tajam dan pada akhirnya akan saling berseteru bahkan menjadi perpecahan. Jelas, cara yang dilakukan oleh oknum tersebut merupakan pilihan yang sangat tidak bijak dan akan menghambat upaya untuk membangun masyarakat yang inklusif dan demokratis

    Sebetulnya untuk permasalahan ini, saya pribadi pernah berbincang dengan H. Andreas, jauh sebelum isu ini akan muncul.

    Saya masih ingat ketika saya mengajukan pertanyaan "bagaimana bila nanti ada yang memunculkan isu sara sebagai bahan kampanye untuk menjatuhkannya?"

    Dia menjawab "Saya menyadari bahwa keputusan saya untuk terjun ke dunia politik memunculkan berbagai pertanyaan dan pendapat baik yang pro maupun kontra. Namun, niat saya semata-mata hanya ingin memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat. Saya percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk membuat perubahan positif terutama di kabupaten Sukabumi ini. Dan untuk hal lainnya saya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT yang maha lebih mengetahui". Saya lihat dia begitu tenang ketika menjawabnya, bahkan saya lihat tidak ada perubahan riak dari wajahnya

     

    Azhar Vilyan
    Warga Kabupaten Sukabumi yang berdomisili di Cibadak.

    soal isu sara h. andreas saya menyerahkan sepenuhnya kepada allah swt yang maha lebih mengetahui sukabumi
    Aa Ruslan Sutisna

    Aa Ruslan Sutisna

    Artikel Sebelumnya

    Kapolres Sukabumi Resmikan Pagar dan Peletakan...

    Artikel Berikutnya

    Bhabinkamtibmas Polsek Surade di Desa Banyumurni...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Danlanud Sultan Hasanuddin Mengantar Keberangkatan Wakil Presiden RI Kunker Ke Larantuka
    Safari Subuh Polsek Kalibunder Meningkatkan Kewaspadaan dan Ketahanan Pangan
    Pengaturan Lalu Lintas Sekolah di Palabuhanratu Polsek Palabuhanratu Polres Sukabumi Pastikan Keamanan dan Kenyamanan
    Perang Terhadap Narkoba, Kapolres Sukabumi Resmikan Kampung Tangguh Anti Narkoba 
    Bhabinkamtibmas Polsek Cisaat Laksanakan Pengamanan Pawai Karnaval (Samen) 
    Kapolsek Cikembar Turut Hadiri Rapat Koordinasi Forkopimcam Kecamatan Cikembar Tahun 2023
    Bhabinkamtibmas Desa Mekarjaya Polsek Ciemas Polres Sukabumi Aipda Jayadi Laksanakan Sambang Warga untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan
    Safari Shalat Subuh Berjamaah di Masjid As-Sa'adah, Polsek Cidahu Terima Masukan dari Masyarakat
    Bhabinkmtibmas Polsek Cibadak Hadiri Teknikal Meeting Festival Marching Band & Drum Band AA DEDE Cup 2023
    Polisi Temukan Mayat Wanita Muda di Lembah Dekat Villa Cisolok Sukabumi, Bagi Warga yang Mengenali Ciri-cirinya Silahkan Melapor
    Babinsa Koramil Cikidang Hadiri Acara Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam di Desa Tamansari
    Serka Depi Pamuji Danpos Ramil 14-14/Ciracap Hadiri Giat Deklarasi Netralitas dalam Pilkada Serentak Tahun 2024
    Koramil Surade Hadiri Pelantikan MWC NU Masa Khidmat 2024 - 2029 Se Wilayah 6 Jampangkulon Kabupaten Sukabumi
    Personel Unit  Samapta Polsek Cisaat Berikan Rasa Aman Melalui Dialogis dengan Warga
    Polsek Cisolok  Patroli Dialogis untuk Tingkatkan Keamanan Bersama Masyarakat
    Bhabinkamtibmas Desa Datarnangka Polsek Sagaranten Polres Sukabumi Terapkan Door To Door System, Sampaikan Program 'AA DEDE PRESISI CURHAT DONG' dengan Antusiasme Warga
    Bripda Bisma Patroli Kecamatan Simpenan Bangun Keamanan Bersama
    Bhabinkamtibmas Polsek Kalibunder Polres Sukabumi Sosialisasikan Program "AA DEDE CURHAT DONG"

    Ikuti Kami